Wednesday, September 2, 2015

Nonton KOMPAS TV, ktv, dan tvPlus online

Judulnya seperti cinta segitiga ya? Namun okelah, kelihatannya, ini memang lah cinta segitiga yg menarik utk dibahas.

Bagi yg ada di Jabodetabek, ramai dibicarakan “perpindahan” KOMPAS Televisi dari ktv 28 UHF ke TvPlus! 25 UHF. Info ini pernah aku dengar sekian banyak bln dulu, setidaknya diwaktu mendadak TvPlus! sekian banyak kali menayangkan acara KOMPAS Televisi segera dari feed, bukan relay satelit umum. Artinya, di monitor cuma ada logo TvPlus! tidak dengan logo KOMPAS Televisi. Sebatas ini saja telah jadi tanda bahwa TvPlus! yg menurut kabar sempat bernama MGS Televisi telah berada di tangan Grup Kompas Gramedia.

Belakangan, TvPlus! amat sering menayangkan “produk lama” KOMPAS Televisi. Ini kembali jadi tanda, hingga kepada hasilnya terungkap telah : KOMPAS Televisi pindah ke 25 UHF di ulang thn ke-4nya. Artinya, kalau pada awal mulanya KOMPAS Televisi disiarkan lewat ktv yg pernah “digeser” ke Serang, saat ini berpindah ke TvPlus! yg berasal dari Bogor itu. Tak sekedar pindah, tetapi diubah serta namanya jadi KOMPAS Televisi. Aspek ini yg unik, sebab KOMPAS Televisi yg pada awal mulanya dideklarasikan juga sebagai “content provider”, waktu ini sudah resmi jadi Televisi berjaringan bersama stasiun Televisi induk yg “baru”.

Menonton ini, rasanya seperti menyaksikan KOMPAS Televisi punyai “cinta baru” dalam hidupnya. Lantas, bagaimanakah bersama ktv?

Stasiun Televisi 28 UHF itu nyata-nyatanya tak ditinggalkan oleh KOMPAS Televisi. Bahkan, ktv disiapkan jadi “Televisi Referensi” oleh KOMPAS Televisi. Sekilas pandang menonton promonya di KOMPAS Televisi, nyata-nyatanya ktv disiapkan jadi suatu Televisi lifestyle. Ini mengingatkan aku terhadap O CHANNEL yg dipunyai oleh EMTEK. Era 2006, siapa warga kelas atas Jakarta yg tak mengenal O CHANNEL sbg Televisi yg mengusung rencana “City Centric” itu? Waktu Ini, terus City Centric sih, tetapi tapi sayang condong menjadi Televisi konsumtif serta, dgn tayangan O Shop yg sanggup dibilang “over duration” itu.

Inilah yg menurut aku unik. KKG sukses memecah saluran terestrialnya jadi dua : yg satu yaitu Televisi kabar (KOMPAS Televisi); lainnya lagi yakni saluran gaya hidup (ktv). Dua ide ini pernah menyatu, setidaknya di tahun-tahun awal KOMPAS Televisi mengudara. Pasti ini jadi kado yg amat manis bagi grup business yg business intinya, koran KOMPAS, memasuki umur 50 th. Suatu kado yg sungguh sempurna & bisa saja pun mengobati “luka” atas kegagalan TV7 lalu. KKG kembali ke industri pertelevisian, & dalam ketika singkat sanggup mempunyai dua saluran terestrial di Jakarta, adalah KOMPAS Televisi & ktv.

Selamat ulang th ke-50 utk Koran KOMPAS, & ke-4 utk KOMPAS Televisi, pula selamat pun atas re-concepting ktv. Mudah-mudahan jadi satu buah tanda bahwa KOMPAS tetap berjaya di cetak ataupun di monitor kaca. Tetapi satu PR akbar menanti KKG : grup Tribun yg saat ini dinilai “turun kasta” sebab kontennya. Mudah-mudahan ini serta-merta diperbaiki & menjadikan KKG kembali baik di mata penduduk peminat KKG. Satu lagi, mudah-mudahan ktv tak “over duration” disaat business retailnya dinaikkan ke monitor kaca, dalam artian, jangan home shopping merajai konten siaran ktv nantinya.

No comments:

Post a Comment